Cara Kerja Alat Uji Emisi Gas Buang

Gas Analyzer atau biasa disebut alat uji emisi gas buang merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk mengukur proporsi dan komposisi dari gabungan gas. Gas yang dapat diukur oleh gas analyzer adalah gas karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan karbon monoksida (CO). Pada industri pabrik, gas analyzer biasa digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi dan safety. Sedangkan di dunia otomotif alat uji emisi gas digunakan guna mengukur gas pembakaran pada sepeda motor ataupun mobil dengan tujuan penelitian untuk mengerjakan serangkaian tindakan agar mesin kendaraan memenuhi standar ketentuan yang telah ditetapkan.

Cara Kerja Alat Uji Emisi Gas

Gas analyzer bekerja dengan cara mengambil sampel gas dari probe, lalu masuk ke masing-masing sampel cell. Sampel gas kemudian akan dikomparasikan dengan gas standar yang melewati pemancaran sistem. Hasilnya berupa perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi menjadi sinyal analog oleh receiver. Prinsip kerja ini diaplikasikan untuk pengukuran gas emisi udara pada mesin kendaraan, yakni HC, CO2, O2, dan CO.

Monoksida (CO)

Hasil pengukuran memiliki nilai idealnya masing – masing. Seperti monoksida (CO) untuk menunjukkan efisiensi pembakaran pada silinder. Pembakaran pada kendaraan roda empat yang efisien adalah sekitar 0,2 sampai 1,5% dengan nilai ideal 0,5%. Untuk kendaraan roda empat yang masih menggunakan karburator nilai efisiennya sekitar 1 sampai 3,5% dengan nilai ideal 1 – 2%.

Karbon Dioksida (CO2)

Nilai Karbon Dioksida (CO2) biasanya mengacu pada hasil pembakaran yang ada di dalam mesin kendaraan. Nilai ideal untuk mesin adalah 12% karena semakin besar nilainya makan pembakaran akan semakin bagus. Artinya energi yang digunakan semakin banyak. Jika mesin kendaraan memiliki nilai ideal kurang dari 12% kemungkinan besar ada beberapa hal yang harus diperbaiki.

Hidro Karbon (HC)

Hidrokarbon akan mendeteksi sisa bensin yang terbuang pada pembuangan gas dari mesin seperti knalpot. Nilai ideal dari hidrokarbon tidak boleh lebih dari 300 ppm. Karena jika semakin besar nilainya maka mesin akan menjadi boros dan mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak.

Oksigen (O2)

Jika sebuah kendaraan memiliki gas oksigen terlalu banyak maka itu menandakan proses pembakaran yang tidak efisien dalam mesin. Oksigen memiliki nilai ideal yang tidak boleh lebih dari 2%. Jika melebihi 2% maka kemungkinan besar terjadi kebocoran pada sistem gas pembuangan mesin.

Si-CA 030 / 130 / 230 – Sauermann

Si-CA 030 / 130 / 230 – Sauermann merupakan Gas Analyzer yang berfungsi  untuk Pemantauan Emisi Boiler, Engine, & Aplikasi Pembakaran Lainnya

Fitur :

  • Hingga Enam Sensor Gas. Dapat mencakup O2, CO, NO, NO Rendah, NO2, NO2 Rendah, SO2, SO2 Rendah, H2S, dan CxHy
  • Layar Sentuh Warna Besar
  • Aplikasi Seluler iOS dan Android untuk Tampilan & Kontrol Waktu Nyata
  • Rentang otomatis Pengenceran CO dengan pengukuran hingga 50.000 ppm
  • Total NOx & Kemampuan NOx Rendah
  • Sensor Prakalibrasi yang Dapat Diganti di Lapangan

PT Gagas Envirotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Environmental Equipment, Industrial Hygiene, dan Health & Safety. kami merupakan salah satu distributor produk gas detector yang telah berpengalaman selama 20 tahun di bidang Lab, K3, dan HSE serta dipercaya oleh banyak client. Apabila tertarik untuk melakukan pemesanan Si-CA 030 / 130 / 230 – Sauermann, silahkan menghubungi kontak di bawah ini :

Kantor Pusat :

Jl. KSR Dadi Kusmayadi, Ruko Sabar Ganda Blok C No. 12A, Cibinong, Bogor

WA/Telp :

(021) 8371-7068

(+62) 813-9577-2395

Email :

marketing@labenviro.co.id

Rekomendasi Produk :

Si-CA 230 – Sauermann


More Info

Si-CA 130 – Sauermann


More Info

Si-CA 030 – Sauermann


More Info

Related News & Articles

PT. Gagas Envirotek Indonesia – Solusi Terbaik untuk Alat Laboratorium Lingkungan, Industrial Hygiene & K3
©2024 Gagas Envirotek Indonesia.